Rabu, 26 Oktober 2011

PDAM Tirtanadi Minta Dana 246 M Dicairkan



Medan-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara (Sumut) mengharapkan Pemerintah Propinsi Sumut (Pempropsu) dan DPRD Propinsi Sumut menyetujui penyertaan modal Rp 246 miliar di tahun 2012.

Sebelumnya, usulan penyertaan modal tersebut sudah diajukan ke tim anggaran Pempropsu untuk ditampung di R-APBD tahun 2012. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Ir Azzam Rizal MEng, saat silaturahmi dengan wartawan unit DPRD Sumut di Medan, Selasa (25/10/2011).

Dana tersebut, lanjut Azzam, akan digunakan untuk investasi jangka menengah Tirtanadi, yakni untuk dapat menambah produksi air bersih. Pasalnya hingga saat ini, masih banyak kebutuhan air bersih belum dapat dipenuhi Tirtanadi menyusul masih terbatasnya persediaan.

"Saat ini, produksi kita masih 5.260 liter per detik. Sesungguhnya, jumlah ini masih kurang. Makanya kita meminta minimal Rp 246 miliar. Dengan dana ini, kita akan bangun instalasi pengolahan air yang baru, boosterpump (rumah pompa), pipa transmisi dan pipa distribusi untuk produksi air 200-500 liter per detik," jelasnya.

Dikatakan, jika hanya mengandalkan modal Tirtanadi sendiri, menurutnya pihaknya tidak mampu. "Kita tidak mampu berinvestasi saat ini menggunakan modal kita sendiri. Modal yang ada, cenderung hanya mampu untuk menutupi biaya operasional," ujarnya.

Soal penyertaan modal tersebut, jelas Azzam adalah bagian dari kewajiban Pempropsu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2009 tentang PDAM Tirtanadi. Di Perda itu, Pempropsu wajib menyertakan modal Rp 400 miliar. Dari jumlah itu, Pempropsu baru merealisasikan Rp 154 miliar sejauh ini.

"Selain karena Perda, Permendagri Nomor 22 tahun 2011 juga mengamanahkan agar pemerintah daerah membantu PDAM untuk dapat membantu terwujudnya cakupan layanan 80%. Karena itulah, kami memohon Pempropsu bersama DPRD berkenan merealisasikannya," ujar Azzam.

Lebih lanjut diungkapkan, Tirtanadi membutuhkan sedikitnya Rp 600 miliar lagi untuk mewujudkan cakupan layanan 80% di tahun 2015. Disamping itu, Tirtanadi juga membutuhkan dana yang lebih besar lagi untuk mewujudkan penduduk Ibukota Propinsi Sumut, Medan, terpenuhi air 100% di tahun 2020.

Dari kinerja operasional perusahaan tahun 2010, tambahnya, diperoleh laba Rp 9 miliar. Kemudian di tahun ini, laba diproyeksikan sebesar Rp 14 miliar. Laba ini merupakan didapatkan dari penjualan air, yakni air yang secara langsung dikonsumsi masyarakat dan penjualan non air yaitu dari instalasi di pelanggan dan lainnya.

Menyoal kontribusi pendapatan asli daerah (PAD), Azzam kembali menegaskan, pihaknya belum berkewajiban menyetorkannya ke kas daerah Pempropsu. Hal ini sesuai edaran Mendagri Nomor 690/477/SE tentang percepatan program penambahan 10 juta sambungan rumah air minum tahun 2009-2013 dan Perda Nomor 10 tahun 2009 tentang PDAM Tirtanadi.

Tidak ada komentar:

 

Template by NdyTeeN Redesign Mung Bisnis